
Kelakai
merupakan paku tanah, yang memiliki panjang 5-10 m dengan akar rimpang yang
memanjat tinggi, kuat, pipih, persegi, telanjang atau bersisik kerapkali dengan
tubas yang merayap, tumbuhnya secara perlahan atau epifit dengan akar utama
berada di tanah. Daun kelakai menyirip tunggal, dan dimorph.
Sejak dahulu nenek moyang bangsa Indonesia hidup harmonis dengan
alam, hutan menjadi salah satu sumber penghidupannya. Berbagai flora
yang tumbuh di hutan mampu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Kelakai
hidup di daerah tanah gambut, air tawar dan hutan belukar. Tanaman tersebut banyak
dijumpai di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan yang
memiliki struktur tanah gambut.
Kini tanaman kelakai banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional di
Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Satu ikat kelakai dijual dengan
harga Rp 1000 – Rp 2000, jika tidak ingin membeli, kelakai pun bisa
ditemukan di daerah rawa yang banyak terdapat di Kalimantan Tengah.
Kelakai telah di Teliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Kalimantan Tengah Pada Tahun 2011 Kalakai memiliki beberapa manfaat,
yaitu Kalakai yang berwarna merah sangat potensial untuk mengatasi
anemia (kekurangan zat besi).
0 Response to "Kelakai/ Pakis (Stenochlaena palustris) Dalam Bahasa Di daerah Kabupaten Kapuas "
Post a Comment